header mandadee

Mengenal Free Writing, Tips Menulis Tanpa Beban!

10 comments
Konten [Tampil]
free writing


Bagi seorang penulis pemula seperti saya, tak jarang saya mengalami writer block ketika menulis. Sebenarnya apa sih, penyebab writer block? Salah satu penyebabnya adalah kebanyakan penulis pemula, justru berekspektasi tinggi terhadap tulisannya. Hal itu, justru akan menjadi beban bagi penulis, sehingga penulis kesulitan menemukan ide untuk menulis.

Beberapa hari lalu, saya mengikuti kelas persiapan Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) bersama teh Shanty Dewi Arifin seorang inisiator KLIP. Materi yang disampaikan Beliau adalah Mengenal Free Writing. Ya, Free Writing menjadi salah satu untuk menulis tanpa beban bagi penulis pemula. Sebelum mengenal lebih jauh apa itu free writing, yuk kenali dulu kira-kira apa saja sih, yang menjadi beban penulis saat memulai untuk menulis?

5 Hal yang Menjadi Beban Penulis Pemula Ketika Menulis

beban penulis


Sekalipun bagi seseorang yang suka menulis, ada kalanya menulis bisa menjadi beban bagi seorang penulis. 5 hal berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi beban bagi seorang penulis :

1. Beban menyediakan waktu bagi seorang penulis

WAKTU. Ya, sering kali kita beralasan “tidak punya waktu” untuk melakukan sesuatu. Termasuk menyediakan waktu untuk menulis bagi seorang penulis. Setuju engga, moms? Saya sendiri merasakan sulitnya menyediakan waktu untuk menulis. Selalu ada kata “nanti” karena harus mengerjakan banyak hal. Hihi

Padahal menurut teh Shanty, dengan kita menunda dan tidak bisa menyediakan waktu untuk menulis, kita akan kehilangan pola menulis. Kebanyakan dari kita yang menunda, selalu berpikir menulis itu butuh waktu berjam-jam. Sehingga, menyediakan waktu untuk menulis menjadi beban bagi seorang penulis pemula.

2. Beban mengembangkan ide tulisan


Banyak ide tulisan yang ada di kepala kita, bahkan kita sudah menuliskannya satu persatu. Namun, bingung saat ingin mengembangkan ide tulisan. Bingung untuk meriset, bingung membuat infografis tulisan, dll. Sehingga, hal itu membuat beban untuk memulai menulis.

3. Beban untuk membuat tulisan yang menarik


Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, banyak penulis pemula seperti saya, berekspektasi tinggi, bahwa tulisannya harus menarik. Padahal untuk membiasakan diri menulis, hal itu bisa menjadi beban karena kita terfokus untuk membuat tulisan yang menarik. Sehingga pada akhirnya ketika kita tidak menemukan ide tulisan yang menarik bagi kita, kita berhenti menulis.

4. Beban tulisan akan dibaca banyak orang


Memikirkan bahwa tulisan kita akan dibaca banyak orang, pun bisa menjadi beban bagi kita untuk memulai menulis. Ini juga menjadi ekspektasi tinggi bagi penulis pemula yang ingin tulisannya dibaca oleh banyak orang. Bingung, apakah tulisannya sudah layak dibaca. Bagaimana pendapat orang lain ketika membaca tulisannya. Bahkan saya sendiri pun, masih malu ketika sedang menulis, suami saya melihat tulisan saya. Hal ini, menjadi beban juga bagi seseorang untuk menulis.

5. Beban untuk memulai sebuah kebiasan baru


Nah, memulai kebiasaan baru. Menurut banyak orang, merubah suatu kebiasaan itu sulit. Benarkah? Terkadang, untuk memulai suatu kebiasaan baru itu bisa menjadi beban bagi kita yang belum terbiasa dengan hal baru. Oleh karena itu, perlu adanya paksaan untuk memulai membiasakan diri konsisten dengan kebiasaan baru. Termasuk membiasakan diri untuk menulis setiap harinya.

Bagaimana moms? Kelima hal di atas mana nih, yang relate dengan momies? Kalau saya, semuanya pernah saya alami hihi

Mengenal Free Writing, Tips Menulis Tanpa Beban!

start now


Menulis akan merangsangpemikiran.
Jadi saat tidak dapat memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah
mencoba menulis. - Barbara Fine Clouse
Dalam kelas persiapan KLIP 2022 kemarin, teh Shanty mengenalkan free writing sebagai solusi menulis tanpa beban. Free writing itu apa, sih?

Dilansir dari idntimes.com, free writing adalah teknik menulis di mana seseorang menulis terus menerus untuk jangka waktu tanpa memperhatikan ejaan, tata bahasa, atau topik. Jadi, dengan menggunakan free writing, kita tidak perlu melakukan koreksi terhadap tulisan kita. Kita hanya perlu menulis apa yang sedang kita pikirkan dengan diberi jangka waktu. Jika tidak ada ide? Kata teh Shanty, tulis saja kita sedang tidak ada ide untuk menulis.

Prinsip Dasar Free Writing

Free writing juga banyak direkomendasikan oleh para ahli untuk berbagai macam kebutuhan. Berikut adalah prinsip dasar untuk melakukan free writing :

1. Lakukan 15 Menit perhari

Sediakan waktu untuk menulis terus menerus, tidak perlu waktu yang lama. Cukup menulis paling tidak 15 menit setiap harinya.

2. Menulis Cepat

Cara menulisnya juga cepat, tidak perlu banyak berpikir. Tidak perlu memedulikan ejaan yang salah, kata yang salah, dll. Kita hanya perlu mengeluarkan semua yang ada dalam pikiran kita ke dalam bentuk tulisan. Pun jika kita menginginkan untuk menuliskan sebuah topik untuk ditulis, boleh saja. Tidak perlu melakukan riset terlebih dahulu, tulis saja apa yang kita pikirkan dengan topik tersebut.

3. Tidak dibaca Orang Lain

Apa yang kita tulis tidak perlu dibaca orang lain. Sehingga, beban kita untuk menulis tulisan yang bagus untuk dapat dibaca orang lain hilang. Tulis saja apa yang kita pikirkan tanpa perlu dibaca oleh orang lain.

4. Tanpa Aturan

Nah, aturan inilah terkadang yang membuat saya memperlambat menulis hihi. Free writing tidak harus memedulikan aturan seperti bagaimana paragrapnya, spasinya, tidak harus memikirkan ejaan, predikat atau subjeknya.

Dengan prinsinp dasar free writing ini lah, beban kita untuk menulis tidak ada lagi. Kita bisa menulis dengan lebih ringan dan mudah.

Manfaat Free Writing

1. Mengenali Diri Sendiri

free writing membuat kita mengenali pola-pola kita dalam menulis. Misalnya saja, kita menjadi lebih tahu waktu yang tepat untuk kita menulis. Apakah di malam hari, pagi hari, atau siang hari. Begitu juga dengan cara kita menulis, kita lebih suka menulis di handphone atau di laptop, atau bahkan lebih suka menggunakan tulisan tangan.

2. Menulis untuk Ketenangan Jiwa

Menulis bisa mengeluarkan segala emosi yang kita rasakan alias curhat. Menggunakan free writing yang tanpa harus memerhatikan aturan penulisan, kita bisa meluapkan segala emosi yang kita rasakan dengan menuliskannya terus menerus. Setelah kita menuliskannya, biasanya kita akan merasakan ketenangan jiwa dan bisa membuat kita merefleksikan diri melalui tulisan yang kita buat. Adakah momies yang juga suka curhat melalui tulisan seperti ssaya? hihi

3. Mengembangkan Draft

Kalau momies sudah memiliki draft? Free writing bisa juga digunakan untuk mengembangkan draft yang sudah momies buat.

4. Brainstorming Ide

Mengeluarkan semua ide-ide menulis untuk bisa dikembangkan lagi.

5. Latihan Menulis

Free writing juga bisa dimanfaatkan sebagai cara kita latihan menulis. Misalnya saja kalau momies ingin membuat cerpen. Latihan mengembangkan satu atau dua kata menjadi sebuah tulisan dalam jangka waktu tertentu.

6. Mengatasi Writer Block

Kebanyakan penulis sering mengalami writer block. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, free writing bisa mengatasi writer block di mana kita hanya menulis apa yang ada dalam pikiran kita.

Cara Efektif melakukan free writing

3 hal ini adalah cara efektif yang diberikan oleh teh Shanty untuk melakukan free writing :

1. Sediakan waktu 15 menit perhari. Beri waktu untuk diri kita paling tidak 15 menit perhari untuk menulis terus menerus. Menulis dengan cepat namun tidak terburu-buru selama 15 menit. Setelah 15 menit, kita bisa lihat berapa kata yang bisa kita hasilkan dalam waktu 15 menit tersebut. Tidak perlu koreksi.

2. Pasang alarm. Jangan lupa memasang alarm atau timer untuk jangka waktu 15 menit. Dengan membiasakan diri menggunakan alarm atau timer ini kita akan lebih terpacu lagi dalam menulis.

3. Mulailah menulis. Jika sudah pasang alarm atau timer, mulai lah menulis. Menulis terus menerus sampai waktu yang sudah kita tentukan tadi habis. Jangan berhenti menulis apabila waktunya belum habis.

Tips Membuat Target Menulis dengan Free Writing

Menurut teh Shanty, kita pun harus memiliki target dalam menulis karena akan terasa membosankan kalau kita tidak memiliki target. Simak yuk, tips membuat target ala teh Shanty.

1. Karena bersifat personal, membuat target disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan diri kita sendiri. Misalnya saja menulis untuk sekadar curhat, menulis buku, cerpen, dll.

2. Membuat perencanaan dalam waktu 100 hari (14 Minggu). Kira-kira apa yang ingin dicapai dalam waktu tersebut.

3. Dalam range waktu perencanaan yang sudah ditentukan kira-kira kita punya target berapa menit untuk menulis tiap minggunya. Misal mulai dari 15 menit - 30 menit - 45 menit - 1 jam.

4. Selain target waktu, kita bisa buat juga target kata yang ingin dicapai. Misal mulai dari 300 kata - 500 kata - 1000 kata.

5. Taerget selanjutnya adalah, untuk siapa kita menulis? Dimulai dari menulis untuk sendiri - menulis 300 kata di sosmed - menulis blog post 500 kata - menulis skripsi/cerita panjang

Jangan lupa, semua target yang kita buat, lakukan secara bertahap ya moms. Target-target ini akan membuat kita lebih terpacu dan bersemangat dalam melakukan free writing.

Memilih Media untuk Menulis

Memulai free writing, kita juga perlu mengenal cara kita melakukan free writing yang kita sukai. Apakah dengan cara handwriting, atau typing. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

1. Handwriting :Lebih fokus, lebih pelan, lebih mudah diingat, lebih meningkatkan kreativitas, lebih mengalir, namun sulit edit

2. Typing : mudah diukur jumlah katanya, mudah diedit, bisa banyak typo dan godaan untuk backspace memperbaiki kata.

Cara menulis juga lebih bersifat personal. Jadi, momies bisa pilih mana yang lebih membuat momies nyaman dalam menulis. Bisa juga mencoba keduanya.

Tips Free Writing

Dilansir buku Atomics Habits dari James Clear, menyebutkan bahwa bagaimana caranya memiliki kebiasaan kecil agar mudah dilakukan.

1. Jadikan Mudah Terlihat.

Misal untuk kebiasaan menulis, biasanya kita menggunakan aplikasi gdoc. Tempatkan aplikasi tersebut di halaman utama handphone atau laptop. Begitu juga saat kita lebih menyukai menulis menggunakan buku, tenpatkan buku dan pena di tempat yang mudah terjangkau.

2. Jadikan Menarik.

Jangan jadikan menulis merupakan suatu beban. Fokus saja pada hasil, yaitu perasaan senang ketika meluapkan emosi dalam sebuah tulisan, pencapaian ketika selesai menulis, dll.

3. Jadikan Mudah.

Misalnya saat tidak memiliki waktu banyak untuk menulis, sempatkan saja hanya 15 menit untuk menulis. Atau misalnya saat tidak bisa menggunakan handphone atau laptop, gunakan buku atau kertas sebagai media tulis. Sesuaikan dengan kondisi.

4. Jadikan Memuaskan

Rayakan pencapaian kecil, buat checklist, dan berikan badge.


Free writing menurut saya solusi yang pas sebagai tips menulis tanpa beban. Melalui free writing, kita bisa memahami pola kita dalam menulis dan membentuk kebiasaan baru untuk konsisten menulis. Selamat mencoba, moms!



Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

10 comments

  1. aku harus nyoba deh. Soalnya setiap kali writer block bener-bener gabisa ngapa-ngapain dan ujung-ujungnya gak produktif

    ReplyDelete
  2. Aseeggg.. Ini caraku agar tetap waras dalam menulis sih. Dengan free writing. Tapi abis tu ke pake seo, cpc, kq, kd lagi haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. self talk pake free writing asik ya mom, wkwkwkw

      Delete
  3. Beberapa kali saya mengalami writer's block ini. Bikin sebel sih.
    Salah satu tips yang saya terapkan adalah menulis hanya jika mood saja. Begitu mood itu datang, sekali duduk bisa selesai deh tulisannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pak dokter udah keren-keren tulisannya, aku masih banyak belajar :D

      Delete
  4. Jadi inget kelasnya kak prisya. Dalam sehari memang sebaiknya kita melakukan journaling dengan menulis bebas. Ini banyak bgt manfaatnya. Bisa jadi meluapkan yg perlu diluapkan, balance, bisa jadi malah juga menemukan solusi. Aku dah jarang melakukan ini, jd diingetin deh. Maaciw mba ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. pengen deh ngejurnal apalagi menghias-hias journal aku cuma hobby ngumpulin notebooknya doang pas mau nulis bingung wkwkwk

      Delete
  5. Kalo free writing ini rutin aku lakuin, trutama saat bikin draft tulisan mba. Sedang traveling, sedang nyobain kuliner baru, itu semuanya aku catat dulu dalam bentuk free writing. Yg penting ga lupa Ama poin2 penting2. Masalah ntr bakal dipublish atau ga di blog, liat ntr aja. Ditulis dulu sebelum lupa. :). Sangat membantu sih di saat kehabisan bahan tulisan, koleksi draft terkadang bisa dikembangkan jadi cerita baru :)

    ReplyDelete
  6. menyisihkan waktu 15 menit harusnya nggak berat ya
    kadang memang aku mikir, ahh bisa nanti-nanti dan akhirnya malah bablas ga nulis-nulis. yang ada nyesel dibelakangan
    kelas yang menarik nih mbak, aku jadi tau resumenya darii blog mba manda

    ReplyDelete

Post a Comment