header mandadee

Ciptakan Harmonisasi dengan Kolaborasi #SuamiIstriMasak

15 comments
Konten [Tampil]
suamiistrimasak

“Yayang kok, biarin Daniel daritadi masak. Kasian, masa suami yang masak!”
Tiba-tiba saya dikagetkan suara Ibu yang setengah berteriak kesal dan menangis di depan pintu kamar melihat menantunya memasak di dapur sendirian. Saat itu, saya sedang menyusui bayi mungil berumur satu minggu di kamar.

“Loh, Mamih kenapa? Kenapa memang kalau mas Daniel masak?”

“Masa suami yang daritadi sibuk masak! Kan, Yayang bisa nyuruh Mamih yang masak.”

Hemm… begitulah pandangan Ibuku, yang seumur hidupnya hanya untuk melayani suami dan anak-anaknya. Tidak pernah sekalipun saya melihatnya lalai dalam menyiapkan makanan, kopi, dan teh untuk suaminya. Begitu Papih bangun, semua sudah siap, makanan dan “wedangan” di meja kerja Papih.

Sebab itulah, ketika melihat suami saya, alias menantunya seharian memasak di dapur menyiapkan makanan untuk kami semua, Ibu sedih, kesal, jengkel, dan marah. Menganggap anaknya berlaku tak pantas terhadap suaminya. Kebetulan saat itu saya baru saja melahirkan anak kedua sekitar satu minggu.

Kondisi pasca melahirkan caesar membatasi ruang gerak saya. Jahitan yang belum kering, bayi yang masih sering rewel minta disusui, belum lagi anak sulung yang masih perlu diperhatikan dan diurusi. Jadi, hari itu suami ingin memasakan sesuatu untuk kami, mertuanya, istri dan anak-anaknya, serta ipar-iparnya. Kebetulan saat melahirkan, saya berada di rumah Ibu di Indramayu.

Suami Masak Tanda Istri Tak Berbakti

suamiistrimasak


Apa yang Ibu saya rasakan menjadi gambaran bahwa “tak sepantasnya suami di dapur”. Tentu saya tidak bisa menyalahkan atau memprotes sikap Ibu. Bagi saya, sangat wajar jika Ibu memiliki perasaan seperti itu. Sebab, Ibu tidak pernah membiarkan Ayah saya berada di dapur.

“Jadi Istri itu harus bangun lebih dulu dari suami, suami bangun semua harus sudah siap!”
Begitu Ibu selalu mengingatkanku. Ibu ingin saya bersikap mencontoh apa yang selalu Ibu lakukan untuk melayani suami. Tidak ada yang salah, memang seperti itulah yang berlaku di masyarakat sejak dahulu. Suami memasak adalah hal yang tabu.

Tugas suami adalah mencari nafkah, sedangkan istri mengurus segala urusan rumah tangga di rumah. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang berpendapat bahwa urusan rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu bukanlah tugas para suami.

Jika menurut adat istiadat atau pandangan masyarakat memasak adalah tabu bagi suami, lalu bagaimana pandangan Islam itu sendiri terkait dengan tugas rumah tangga? Sebagaimana Islam memuliakan wanita, Rasulullah telah mencontohkan bagaimana Beliau memuliaikan wanita, terutama istrinya saat Beliau di rumah.

Dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari, ketika Aisyah r.a ditanya apa yang Rasulullah lakukan saat berada di rumah? Aisya r.a mengatakan :

“Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR. Bukhari).
Aisyah r.a pun mengatakan bahwa Rasulullah SAW tidak ragu mengerjakan semua jenis pekerjaan rumah tangga. Hal tersebut menggambarkan bahwa pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan seorang suami. Justru Rasulullah sendirilah yang mencontohkannya sebagai perbuatan yang mulia.

Dengan cara itulah, Rasulullah menunjukan bahwa membantu dan meringankan pekerjaan rumah adalah cara Beliau memuliakan, menyayangi, dan memanjakan istrinya.

Suami masak tanda istri tak berbakti? Mungkin pandangan seperti ini sudah seharusnya dirubah, karena segala sesuatu dalam rumah tangga ketika dilakukan secara bersama-sama akan menimbulkan harmonisasi. Berdasarkan beberapa penelitian kerjasama dalam rumah tangga yang dilakukan suami dan istri, dapat membentuk rumah tangga yang bahagia.

Harmonisasi Kolaborasi Suami Istri Masak

suamiistrimask

“Bukan masalah rasa masakannya, tapi momennya!”

Begitu kata suami yang memang lebih pandai memasak dibanding saya. Sejak tahun pertama pernikahan, suami memang sering kali membantu saya dalam urusan dapur. Saat merantau dulu, ketika kami masih sama-sama bekerja di satu kota, biasanya sepulang kerja suami yang belanja bahan masakan untuk saya masak esok harinya.

Ketika memiliki anak, saya memutuskan untuk tidak bekerja lagi alias full menjadi ibu rumah tangga. Kami pun harus rela tidak lagi satu atap alias long distance marriage dalam bahasa kerennya, karena saya dan anak-anak harus menempati rumah di Malang, dan suami bekerja di luar kota.

Hal ini membuat waktu kami bersama sangat sempit. Hanya 3 hari dalam 1 bulan waktu yang diberikan suami untuk saya dan anak-anak. Oleh karena itu, suami sangat memanfaatkan waktu 3 hari itu untuk kami. Salah satunya adalah dengan memasak.

Bagi suami saya, memasak adalah momen yang bisa dinikmati bersama. Momen di mana kami menjadi lebih dekat dan bisa bekerjasama. Walaupun terkadang, sejujurnya saya suka keberatan jika suami berada di dapur, hahaha.

Mengapa keberatan? Pertama, suami lebih pandai memasak, jadi saya merasa kurang percaya diri ketika memasak bersamanya. Kedua, karena lebih pandai dan berpengalaman dalam memasak, suami saya lebih “cerewet” soal cara memasak, kelengkapan bumbu, dan rasa, hahaha.

Meski begitu, tidak bisa dipungkiri kami merasakan manfaat yang lebih besar bagi hubungan kami saat memasak bersama. Mau tahu apa saja yang bisa didapat dari memasak bersama suami? Nah, saya kasih bocoran ya…

5 Manfaat Memasak bersama Suami

1. Membuat Hati Istri Meleleh

Saat suami mau membantu pekerjaan istri di dapur, tentu saja hati saya sebagai istri meleleh bak es yang mencair. Ketika kebanyakan suami yang notabene sulit dengan pekerjaan dapur, istri akan merasa paling bahagia saat suami menwarakan diri untuk berbagi pekerjaan dapur, salah satunya masak.

Apalagi kalau dibilang “Yang penting momen sama kamu saat masak!” wkwkwkw melelehkan para istri?

2. Memuliakan dan Memanjakan Istri

Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, membantu pekerjaan rumah adalah cara Rasulullah memuliakan dan memanjakan istri. Meski pekerjaan domestik terlihat sepele, tetapi kenyataannya pekerjaan rumah yang dilakukan seorang diri oleh istri sangat membutuhkan tenaga ekstra .

Dengan bantuan suami, pekerjaan domestik yang dilakukan sendiri oleh istri akan terasa ringan dikerjakan bersama. Suami tentunya akan memahami bahwa pekerjaan rumah yang dilakukan sang istri bukan pekerjaan yang mudah.

Memasak bersama, saya sebagai istri merasa dimanjakan oleh suami. Selain merasa terbantu, saya juga bisa menyantap makanan yang suami masak. Beda loh, rasa masakan sendiri dan buatan orang lain hihi.

3. Istri Lebih Menghormati Suami

Pada dasarnya, saya lebih respect terhadap para suami yang mau terjun ke dapur atau membantu pekerjaan domestik di rumah. Tidak hanya diam tanpa peduli betapa beratnya pekerjaan domestik yang dilakukan istri. Meski begitu, bukan berarti saya tidak menghormati suami saya ketika tidak bisa membantu.

“no body is perfect”
Begitu katanya pepatah. Tak mengapa jika suami tidak dapat membantu semua pekerjaan rumah karena saya pun bukan tipe istri yang mampu meminta suami untuk mengerjakan pekerjaan domestik. Hanya saja, ketika suami mau meluangkan waktu ataupun menunjukan niat untuk membantu, saya merasa lebih menghormati niat dari suami. Dampaknya, saya bisa memberikan perhatian lebih untuk suami saya.

4. Mencairkan Suasana

Pernikahan yang mengharuskan hubungan jarak jauh berbeda rasanya dengan yang harus bertemu setiap hari. Ketika ada jarak, rasanya sedikit canggung setelah 1 bulan tidak bertemu hihi

Memasak bersama dapat mencairkan suasana kami, saling bercerita tentang apa yang tidak bisa kami ceritakan via chat, merencanakan keagiatan kami setelah memasak, dan tentunya bersenda gurau.

5. Memiliki Hubungan yang Sehat dan Bahagia

Menurut saya, hubungan yang sehat berawal dari komunikasi yang sehat. Sebelum berkomunikasi, menentukan sudut pandang siapa lawan yang kita ajak berkomunikasi juga cukup penting.

Memasak bersama bagi saya menandakan suami yang menganggap istrinya sebagai partner. Partner adalah seseorang yang berada di sampingnya. Partner adalah seseorang yang dapat bekerjasama dalam hal apapun untuk mencapai suatu tujuan. Partner bukan lah seseorang yang berada di bawahnya.

Nah, kalau suami menganggap istri sebagai partner, komunikasikasi pun berujung baik, tidak merendahkan, tidak menyepelekan. Dengan komunikasi sehat inilah, hubungan juga akan berjalan lebih sehat.

Ada yang bilang bahwa kunci dari kebahagian dalam keluarga adalah istri dan ibu yang bahagia. Istri yang merasa lebih diringankan pekerjaannya, istri yang bisa berkomunikasi baik dengan suaminya, akan menimbulkan rasa bahagia pada istri. Dampaknya, isi rumah akan bahagia pula.

Itulah 5 manfaat yang bisa saya rasaakan saat kolaborasi bersama suami di dapur. Berani coba moms?

Menantang Suami Memasak Masakan yang Tidak Ia Sukai

cooking challenge

“Mau masak apa,de?” Seperti biasa, pagi itu suami saya menanyakan masakan apa yang akan saya hidangkan.

“Apa ya, di kulkas cuma ada udang sama ikan.”

“Kalau gitu, ikan goreng aja ya?” tanyanya. Sebenarnya, pilihan yang sulit untuknya, karena memang suami saya tidak suka ikan maupun udang. Amis katanya. Di lain sisi, anak-anaknya sangat suka kedua protein hewani itu.

“Emmm…. gimana kalau mas masakin anak-anak tumis udang, aku masakin mas ikan goreng?”

“Yah, jangan dong, kan kamu tahu saya engga suka amis.”

“Loh, tantangan dong, dicobain. Berani terima tantangan?”

“Oke, deh!” ucapanya berakhir mengiyakan.

Usil banget deh, weekend di akhir bulan malah kasih challenge buat pak suami hihi. Biasanya makanan yang sering kami buat bersama itu ayam kecap, ayam daun singkong, sop ayam, dan bakmie goreng jawa. Nah, sekali-sekali deh, kasih tantangan buat suami yang emang tidak suka dengan udang. Makan udang saja ogah, ini diminta masak? Hihihi

Lucunya, saat saya mengeluarkan udang, suami bingung bagaimana cara mengolahnya? Suami yang lebih pandai memasak, kini bingung di dapur mengolah udang, hehehe.

Untuk menambah momen memasak, saya membawa anak-anak ke dapur juga. Kebetulan, di samping dapur ada area terbuka untuk taman. Saya menyediakan kursi dan meja di sana untuk anak-anak duduk.

“Ayo, main cafe! Sambil tunggu Papah dan Ibu masak, ya!”

Mereka mengenal kegiatan menunggu masakan di dapur dengan “bermain cafe”. sebelum kami memulai memesak, biasanya saya menanyakan dahulu mereka mau memesan apa? Bak pelayan restoran, kami bermain peran.

Lalu, saya kembali melihat keadaan pak suami. Ternyata sedang mengupas kulit udang, hihi. Dengan hati-hati suami saya mengupas kulit, kepala, dan ekor udang. Sembari menunggu ikan yang sedang dimarinasi sebelum digoreng, saya menyiapkan bumbu iris yang akan digunakan untuk memasak tumis udang kecap.

“Wah, benar-benar dikerjain ni saya.” keluhnya sambil terus mengupas. Saya hanya terkekeh mendengarnya.

Setelah semua siap, suami saya kembali menanyakan bagaimana step-step memasaknya. Yey, akhirnya ada masa di mana suami yang menanyakan bagaimana cara memasak, hihihi.

“Jangan lupa ya, kasih kecapnya. Itu Kecap ABC ada di rak bumbu!” perintahku, menirukan gayanya ketika mengingatkan ku soal bumbu-bumbu yang akan digunakan saat memasak.

“Iya, iya.” ucapnya sedikit kesal. Hihi

Tara…. Tumis Udang Kecap ala Pak Suami siaaap. Hemm… ternyata rasa masakannya enak. Meski baru pertama membuatnya, tapi saya tidak perlu khawatir. Karena, tumis menumis ini kuncinya pada bumbu dan kecapnya. Saya terbiasa menggunakan Kecap ABC yang mampu membuat masakan lebih kaya rasa. Menurut saya, Kecap ABC manisnya pas.

Kecap ABC juga dibuat dari gula kelapa pilihan serta kedelai non-GMO yang kaya protein karena difermentasi selama 120 hari, diproduksi dengan bahan berkualitas tinggi, dan diproses menggunakan teknologi modern.

“Pesanan sudah siaaap!” kembali saya berperan sebagai pelayan yang mengantarkan makanan menuju anak-anak yang sudah menunggu sedari tadi.

Resep Tumis Udang Kecap

Bahan-Bahan

1. 250 gram udang ukuran sedang (kupas kulit, kepala, dan ekornya)

2. Jeruk nipis

3. Daun jeruk (2 lembar) dan daun salam (1lembar)

4. 6 butir bawang merah (iris), bisa juga menggunakan bawa bombay (optional)

5. 3 butir bawang putih (iris)

6. 1 buah tomat

7. Daun bawang iris kecil-kecil

8. Kecap ABC 1sdm

9. Garam dan kaldu jamur secukupnya

Cara memasak :


1. Kupas dan bersihkan udang, beri jeruk nipis agar tidak terlalu amis.

2. Iris semua bahan iris, lalu panaskan minyak, tumis bumbu iris dengan daun jeruk dan daun salam hingga harum.

3. Setelah bumbu iris tercium bau harum, masukan udang masak hingga berubah warna.

4. Tambahkan air secukupnya sesuai selera, beri garam, kaldu jamur, dan Kecap ABC

5. Koreksi rasa, setelah dirasa pas, sajikan Tumis Udang Kecap taburkan daun bawang di atasnya.


Rangkaian Kegiatan #SuamiIstriMasak


“Kecap ABC percaya bahwa dapur adalah tempat yang tepat untuk mengubah ketidaksempurnaan menjadi sesuatu yang manis”
Pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Benar adanya jika menyatukan dua manusia membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak sedikit Ibu rumah tangga yang mengalami stress berujung penganiyayaan terhadap anak maupun diri sendiri dikarenakan kelelahan dalam mengurus pekerjaan rumah sendiri. Tidak ada teman mengobrol, kesulitan berkomunikasi, maupun sedikitnya waktu berkualitas bersama suami.

Oleh karena itu, Kecap ABC secara konsisten mendukung kampanye #SuamiIstriMasak sejak tahun 2018 lalu. Kampanye ini bertujuan sebagai dukungan  menyatukan keluarga untuk saling mendukung satu sama lain.  

Lebih lanjut, pada tahun 2019, Kecap ABC berkomitmen melakukan kampanye #SuamiIstriMasak selama Hari Kesetaraan Perempuan. Begitu pula di tahun 2020, Kecap ABC melibatkan anak-anak dan  berkolaborasi dengan patform edukasi untuk melakukan hal yang sama, yaitu terjun ke dapur dalam kampanye Hari Kesetaraan Perempuan.
"Melalui kampanye #SuamiIstriMasak, kami ingin mengajak dan menyampaikan pesan kepada para suami dan istri bahwa waktu berkualitas dalam menjalin ikatan dengan keluarga dapat diciptakan kapan saja dan di mana saja, termasuk di dapur rumah,” jelas Susanne Migchels, Marketing and R&D Director Indonesia/PNG The Kraft Heinz.

Melanjutkan komitmennya,tahun 2021, Kecap ABC berkolaborasi dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono sebagai pasangan yang selalu kompak dalam hal pekerjaan rumah tangga, untuk menekankan pentingnya kolaborasi suami & istri di dapur. 

Nah, sudah pernah lihat video ini belum?


Video di atas adalah video #SuamiIstriMasak Kecap ABC 2022 yang menantang keseruan pasangan #SuamiIstriMasak bersama di dapur. Melihat video tersebut membuat saya senyam-senyum sendiri yang akhirnya memunculkan ide tantangan masak yang saya ceritakan di atas.

Ternyata, quality time itu bisa juga loh berangkat dari dapur. Yuk moms, mulai momen manismu di dapur!

Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

15 comments

  1. Wah, kemarin srmpst ngikutin konten-kontennya Titi Kamal & Suami, kelihan dua sejoli itu saling melengkapi. Seperti kecap yang satu ini ya, melengkapi masakan dengan manisnya.

    Oh ya, tos kita! Sebagai tim yang meleleh dimasakkin suami, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa.... aku juga suka melting kalo liat artis suaminya sweet banget masakin istri kaya titi kamal & suami, adrew white dan istri hihi

      Delete
  2. Kolaborasi pasangan di dapur bukan hal yang tabu lagi, semua paham peran nya masing-masing...malah makin mempererat kasih sayang

    ReplyDelete
    Replies
    1. beeeneeer banget, jadi sudah gak heran kalau jaman sekarang lelaki lebih jago masak hahaha

      Delete
  3. Mau recook aah resepnya, secara udang lauk favorit keluarga nih, apalagi pake kecap abc yg bikin rasa makin mantul

    ReplyDelete
    Replies
    1. cobaaaaiiiiiin nanti aku minta wkwkwkw karena rasanya pasti lebih enak kalo mba iva yang masak hahaha

      Delete
  4. Seru banget sih bisa masak bareng suamik! Daaan emang bonus banget ya kalau dapat suami Jago masak dibanding istri. Suamiku malah Baru bisa masak saat aku lahiran. Kondisi yang mrngharuskan begini. Tapi akhirnya kebiasaan. Dan itu jadi momen manis kami di dapur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nanti lama-lama bisa suami yang lebih jago masak mba wkwkwkw

      Delete
  5. Asik banget kolaborasi #SuamiIstriMasak nya mbak Manda dan suami. Jempol deh buat suami mbak Manda

    ReplyDelete
  6. suami bisa masak di dapur menurutku luar biasa mbak, masih jarang ku lihat kalau disekitar lingkunganku. Akupun bakal meleleh bila suami masakin istrinya, sayangnya belum pernah, hhhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin karena suamiku tu udah kebiasa merantau mba dan suka naik gunung jadi suka masak apalagi pemilih makanan banget jadi mungkin lebih suka masak sendiri beliaunya wkwkwk

      Delete
  7. Eh tapi bener deh, dapur dan meja makan itu tempat paling tepat untuk menjalin komunikasi efektif suami istri wkwk. Anyway, memang laki-laki itu gak identik sama dapur ya (kecuali chef pro wkwk), tapi harus dinormalkan sebetulnya. Karena masak itu kan main needs ya, jadi harus kerja sama juga. Terutama untuk spesial event, kaya pas istri paska lahiran :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya,, kayanya banyak momen berangkat dari dapur wkwkwk

      Delete
  8. Kalau di rumahku, yang biasa masak bareng tuh isteri dan anak wedok. Aku kebagian belanja... Tapi aku tuh paling suka memuji masakan isteri. Apalagi kalau misalnya menggunakan kecap ABC! Pasti lebatnya terasa sampai ubun-ubun deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. mau belanja ke pasar juga udah hebat dok, gak sedikit suami yang gak mau belanja ke pasar :D

      Delete

Post a Comment