header mandadee

Teknik Menulis Puisi

Post a Comment
Konten [Tampil]
Menulis puisi memang tidak semua orang bisa menulisnya dengan mudah. Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya pun menemukan kesulitan dan kekakuan ketika diminta menuliskan puisi lagi. Karena memang sudah lama sekali saya tidak bermain kata untuk menuliskan kalimat puitis mengisi barisan bait-bait.

Nah, malam ini di Oprec Komunitas One Day One Post, kami diberikan ilmu teknik menulis puisi oleh Kak N. A. Fadli. Siapa sangka, Kak Fadli ini ternyata seorang guru matematika, namun pandai berpuisi. Dibuktikan dengan prestasinya sebagai pemenang Kompetisii Cipta Puisi Tingkat Nasional. Wah, guru matematika pun bisa puitis ya. Simak yuk, materi Kak Fadli malam ini.

Pentingnya Sebuah Bahasa

Dalam dunia sastra memang bahasa itu adalah paling penting. Menurut Kak Fadli mengusai bahasa, dalam hal ini menguasai kosakata (diksi atau pilihan kata), maka cerita apapun bentuk atau mediumnya, dapat kita buat sesuai dengan keinginan kita. Pentingnya sebuah bahasa, diantaranya :
• Kelenturan dalam bertutur memberi arti lebih pada kisah yang diciptakan.
• Kelancaran berbahasa, penggunaan bahasa yang fleksibel dan komunikatif dapat membantu pembaca menikmati cerita secara lebih nyaman.
• Pemilihan kata-kata yang berjiwa, kata-kata yang bermakna, dan yang berkarakter. Karena bahasa yang bagus saja ternyata tidak cukup. Sapardi Djoko Damono mengatakan, kata adalah segala-galanya dalam sastra.
Melaui puisi kita bisa menuliskan pesan yang ingin disampaikan. Hal ini pun yang menjadikan pembeda antara penyair satu dengan yang lainnya, yaitu pesan yang disampaikan dan cara seperti apa ia menyampaikan pesan itu. Sama dengan menulis cerpen, novel, dan drama, dalam menulis puisi pun ada yang sekadar ingin menghibur diri atau pembacanya, tapi ada juga yang serius memikirkan persoalan bangsanya.

Teknik Menulis Puisi

Teknik simple ala Kak Fadli dalam menulis puisi :

1. Buat diksi yang banyak

Keunggulan para penyair adalah: mereka akan selalu berlomba-lomba terlebih dahulu menemukan gabungan kata yang menjadi diksi milik mereka. Ada cara seru nih, dari Kak Fadli dalam mengolah diksi. Kak Fadli biasanya mengolah banyak diksi sebelum membuat puisi. Bisa tentang alam, panca indera, organ tubuh, suara-suara, serta eskpresi lain yang bisa dijadikan diksi. Caranya, gabungkan saja dua atau tiga kata jadi satu kesatuan.
a. Misal dari kata rindu. Triknya adalah menggabungkannya dengan kata kerja/sifat.
• Mengutuk rindu ; mengutuk kerinduan ; Senja masih saja sunyi
dan mengutuk rindu
bekas jejak kehadiran
yang kau hapus kemarin petang membungkam rindu Membunuh rindu
• Menjahit rindu ; menjahit kerinduan; Aku menghimpun benang kenangan
kau tertusuk jarum penantian kita sama-sama menjahit kerinduan
• Membakar rindu, membakar kerinduan; Dll.
b. Dari kata abadi 
Menyulam keabadian 
Menjahit keabadian 
Menggunting keabadian 
Menginjak keabadian 
Meludahi keabadian Dll
c. Gabungan tiga atau empat kata
Awalnya :
Tanah becek dan air mata menjadinya
Tanah becek air mata
yang tumpah kemarin petang
dikuras penjajah bermuka matang

2. Bungkus dengan analogi yang keren, masuk akal dan familiar dengan orang-orang

3. Puisi juga bercerita

Artinya, ketika seseorang membaca puisimu, ia bisa merasakan alur cerita dalam puisi itu, bahkan tenggelam di dalamnya.

Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

Post a Comment