header mandadee

Hijrah dari Riba Melalui Buku “Menuju Rumah Tanpa Riba”

1 comment
Konten [Tampil]
menuju rumah tanpa riba
Setuju engga sih moms, banyak orang yang menutup mata tentang riba? Masih banyak yang menganggap riba adalah salah satu pertolongan yang memudahkan kita di saat kita butuh secara finansial. Apakah termasuk kita?
Jujur saja saat ini saya masih menjadi pelaku riba. Saya masih terlibat dengan bank konvensional, saya masih memiliki KPR yang belum terlunasi, belum lagi jual beli yang saya tidak tahu hukumnya, apakah itu termasuk riba atau bukan.
Dulu saya beranggapan bahwa “Kalau tidak kredit bagaimana saya bisa punya rumah?”. Sebenarnya saat itu, saya merasa tenang karena perkreditan melalui Bank Syariah. Namun, tiba-tiba developer memberi tahu kalau perkreditan dialihkan ke Bank Konvensional. Waduh, riba nih? Saat itu yang saya tahu hanya, jika melalui Bank Syariah dengan bunga flat artinya tidak riba, sebaliknya bunga Bank Konvensional adalah riba. Apakah benar alasan riba atau tidaknya seperti itu?
Saat itu ketika tahu dialihkan, sempat ingin membatalkan dan merelakan DP yang sudah masuk. Namun, karena beberapa hal, akhirnya kami tetap melanjutkan KPR menggunakan bunga konvensional.
Sebagai pelaku riba, saya merasakan sekali efek dari riba itu sendiri. Keuangan selalu merasa kurang, anak yang sering sakit, dan lain-lain yang saya rasa itu adalah efek dari melakukan Riba. Allah sudah menjelaskan perkara dosa dan dampak melakukan riba. Namun, saya tetap menempuh jalan riba untuk memiliki rumah.

Hijrah dari Riba Melalui Buku “Menuju Rumah Tanpa Riba”

“Menuju Rumah Tanpa Riba” apa yang pertama kali ada dalam pikiran moms, ketika melihat judul ini? Kalau saya, mengartikan judul tersebut dengan hijrah dari riba.
Menuju Rumah Tanpa Riba adalah sebuah buku non-fiksi karya kak Sakifah, atau biasa disebut dengan Kak Saki. Pada kesempatan lalu, Kak Saki mengisi materi pekanan Oprec Komunitas One Day One Post tentang Mengenal Tulisan Non Fiksi.
Dalam kesempatan itu, Kak Saki juga mengenalkan buku karyanya yang berjudul "Menuju Rumah Tanpa Riba" tersebut. Sebagai seseorang yang saat ini sedang ber-ikhtiar untuk hijrah dari Riba, saya merasa tertarik dengan judul buku Kak Saki tersebut. Tanpa pikir panjang, saya pun mulai mencari tahu tentang apa isi dari buku tersebut.
Buku ini memuat kisah-kisah atau pengalaman tentang ribawi. Buku ini ditulis sebagai pengingat diri dan motivasi bagi pembaca untuk memantapkan hati meninggalkan riba. Ingin sekali rasanya memiliki buku ini. 
Banyak hal yang tidak saya ketahui tentang hukum riba. Sedikit demi sedikit saya sedang merangkak agar bisa keluar dari lilitan godaan riba. Walaupun saya tahu, inner circle saya sendiri pun belum bisa untuk berkata tidak dari riba. Saya berharap buku ini bisa memberi saya banyak pemahan tentang riba. Memotivasi saya untuk mengingatkan inner circle saya tentang betapa mengerikannya riba.
Pernah suatu kali saya membahas tentang riba dengan teman saya, saat itu saya mengatakan sedang berusaha untuk keluar dari riba dan melunasi hutang riba, namun beliau berkata "Saya tahu hukumnya, namun saya tidak bisa menghndari riba karena di sini, bukan hanya saya yang berperan (maksudnya adalah suami juga berperan) dan saya tidak bisa bertindak dengan hal itu"
Saya hanya terdiam, memang benar tanpa ilmu yang jelas, kita tidak akan bisa memberikan pemahaman apapun kepada orang-orang sekitar. Oleh karena itu, saya ingin mempelajari tentang riba melalui buku Menuju Rumah Tanpa Riba.

Hijrah dari riba memang bukan perkara yang mudah. Banyak godaan, dan penawaran-penawaran menggiurkan. Tanpa yakin dengan rezeky yang Allah berikan, riba adalah jalan keluar terbaik bagi sebagian orang. Tanpa kita sadari, tidak ada keberkahan di dalamnya. Semoga buku Menuju Rumah Tanpa Riba menjadi suatu jembatan bagi saya untuk menghindari riba.

Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

1 comment

  1. Semangat kak, semoga tetap istiqomah :D selamat juga dapet bukunya ya Kak :D

    ReplyDelete

Post a Comment